Kratifitas dan Usaha Ajeng Eka Widyawati
Mungkin sosok Ajeng Eka Widyawati sudah taka sing lagi
bangi anda yang pernah dan sering melihat di media-media yang ada di Madiun. Sosok
yang berawal dari punya pemikiran dan kreatifitas seni melukis yang di tuangkan
dimedia bantal, menjadi karya yang banyak di buru dan diminati oleh orang.
Dari guratan-guratan karya
pemikirannya, dengan mencoba menghias
bantal sofa dengan lukisan wajah anggota keluarganya, Ajeng Eka Widyawati
akhirnya keterusan. Hingga kini sosok Ajeng kebanjiran order bantal lukis.
Butuh ketelatenan serta kesabaran membuat
sketsa wajah di atas kain dan dilanjutkan dengan mewarnainya sebelum
melanjutkan keproses menjahit hingga bahan kain tersebut menjadi pembungkus
bantal. Banyaknya orderan di workshop Ajeng dari para konsumen tentu saja
berkat andil dan kerjasama dari sosok rekannya Dedi Kurniawan sewaktu disekolah SMA yang
pintar dalam membuat strategi pemasaran.
Ruangan dengan hanya berukuran 3 x 3
meter yang menjadi workshop bagi Ajeng Eka Widyawati, tidak membuat sosok Ajeng
putus semangat. Didalam ruangan tersebut sangat penuh dan tersusun rapih
berisikan hasil karyanya bantal lukisan, aneka macam dan ragam lukisan wajah
manusia menghiasi bantal disudut ruangan.
Di samping rak, seorang perempuan
berjilbab serius mengguratkan tangannya melukis di bentangan kain ukuran 30x30
sentimeter. Berbagai ukuran kuas dan palet penuh bercak cat berserakan di atas
meja kerja setinggi 0,5 meter.
‘’Ada pesanan bantal lukis untuk
acara ulang tahun,’’ ujar Ajeng Eka Widyawati sambil mengguratkan tangannya di
media yang dilukisnya. Membuat bantal
lukis kini menjadi keseharian Ajeng. Bantal berbagai ukuran sengaja dihiasi
lukisan wajah pemesan. Ajeng menekuni usaha kreatif ini sejak dua tahun lalu.
Susahnya berpromosi hingga kewalahan memenuhi pesanan sudah dilakukannya.
Ide awal didapat ketika dia
iseng-iseng melukis di bantal sofa rumahnya. Lukisan wajah anggota keluarga
yang dibuat Ajeng, Agustus 2015, menjadi cikal bakal usaha kreatif bantal
lukis. ‘’Basic saya bukan pelukis,’’ ujar Ajeng.
Warga Jalan Toto Tentrem, Desa
Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, itu lebih dulu membuat sketsa
wajah dengan pensil di atas kain. Ajeng baru mewarnainya setelah sketsa
rampung. Lukisan kelar, kainnya lantas dijahit membungkus bantal sebagai sisi
depan.
Tanpa disangka, upload pertama lukisan
di atas bantal langsung mengundang respons masuk ke BBM-nya. Chat itu berisi
pesanan bantal lukis yang harus rampung esok harinya. ‘’Foto wajah yang
harus dilukis juga dikirim ke saya,’’ kenangnya.
Perasaan pempuan 23 tahun itu senang
bercampur bingung melayani pesanan perdananya. Ajeng memberanikan diri membuat
sketsa sebelum mewarnainya dengan cat. Beruntung ayahnya seorang penjahit
sehingga bisa membantu merampungkan pesanan bantal itu dalam semalam.
‘’Saya kebut malam itu juga karena
dapat pelanggan pertama,’’ ucap sulung dua bersaudara pasangan Joko Widodo dan
Sri Sundari itu.
Pesanan ternyata mengalir di hari-hari
berikutnya. Mayoritas pemesan dari kalangan remaja yang ingin memberi hadiah khusus
untuk teman dekat. Kendati pasang surut, Ajeng merasa bersyukur kesibukan
membuat bantal lukis mampu mengisi hari-harinya.
’’Sebelumnya saya pernah bekerja
sebagai admin di salah satu CV. Berhenti karena jenuh,’’ terangnya.
Ajeng kini sudah ambil keputusan
menekuni usaha kreatif bantal lukis. Keinginan memasarkan karya lebih luas
membuatnya teringat nama Yessica Seprimardhani. Ya, Yessica adalah teman Ajeng
semasa menuntut ilmu di SMKN 4 Kota Madiun dulu.
‘’Pada sisi lukisan, saya beri
lembaran busa agar tampilan gambarnya lebih jelas,’’ tandasnya. Ajeng
menyebut musim nikah dan wisuda menjadi masa panennya. Bantal ukuran 30x30
sentimeter yang laku keras. Ketika banyak pesanan datang, Ajeng biasa lembur
hingga dini hari. Dia menyebut pembuatan sketsa paling memakan waktu.
Info
& pemesanan :
Wa : 085655768164
Ig
: @ajengart_bantallukis
No comments:
Write comment